Saat suasana hati kacau, banyak orang yang memilih makan es krim biar kepala jadi adem, dan ada juga yang melampiaskannya dengan makan makanan berlemak, seperti coklat atau junk food, yang ternyata ampuh membuat perasaan lebih baik. Kok bisa gitu ya,,,??? :)
Penelitian terbaru menjelaskan bahwa makanan berlemak bekerja membantu menaikkan suasana hati dan menurunkan emosi sedih seseorang. Penelitian ini juga menjawab mengapa begitu banyak orang menjadi gemuk ketika menghadapi situasi stres.
Dr.Lukas Van Oudenhove dari University of Leuven, Belgia, dan koleganya menggunakan scan MRI untuk menilai dampak emosional terhadap lemak saat mereka memasukkan makanan berlemak ke dalam perut.
Peneliti mengambil 12 responden dengan berat badan sehat, dimana penelitian dilakukan pada pagi hari setelah responden melakukan puasa 12 jam.
Peneliti mengambil 12 responden dengan berat badan sehat, dimana penelitian dilakukan pada pagi hari setelah responden melakukan puasa 12 jam.
Setiap responden juga harus melakukan scan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI - atau scan untuk menilai aktivitas otak).
Peneliti lantas memasukkan asam lemak atau saline (campuran air garam) dalam lambung setiap responden melalui suntikan tetapi tidak memberitahu responden mana saja yang menerimanya.
Para peneliti mengamati gelombang otak responden ketika mereka menunjukkan serangkaian emosi sedih saat peneliti memutarkan 11 musik klasik sedih, dimana masing-masing berdurasi 1 menit, saat percobaan dilakukan.Peneliti lantas memasukkan asam lemak atau saline (campuran air garam) dalam lambung setiap responden melalui suntikan tetapi tidak memberitahu responden mana saja yang menerimanya.
Sehingga diketahui bahwa, tingkat kesedihan pada responden yang mengonsumsi asam lemak menurun hingga 50 persen dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima saline.
Para peneliti juga menemukan bahwa lemak yang disuntikkan dalam perut mengurangi respon sel saraf terhadap perilaku dan emosi sedih.
"Makan Makanan berlemak tampaknya membuat kita mengurangi emosi sedih, meskipun kita tak sadari. Makanan berlemak memang menyebabkan perubahan emosi dan fisik menjadi lebih baik. Namun, jangan mengonsumsi makanan ini terus menerus," ungkap psikiater Dr.Luke Van Oudenhove.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar